Home » » PTK Dengan Judul Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mengidentifikasi Informasi Dari Teks Fungsional Pendek Sederhana Dalam Bentuk Advertisement Mata Pelajaran Bahasa Inggris Dengan Model Think Pair And Share

PTK Dengan Judul Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mengidentifikasi Informasi Dari Teks Fungsional Pendek Sederhana Dalam Bentuk Advertisement Mata Pelajaran Bahasa Inggris Dengan Model Think Pair And Share

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.      Hakikat belajar Think Pair and share
Model think pair and share dikemukakan oleh Frank Lyman, 1985 menyatakan bahwa think pair and share merupakan suatu upaya penyelesaian suatu masalah secara bersama- sama yang terdiri dari dua orang. Dengan melihat definisi tersebut dapat dikatakan model think pair and share ini adalah sebagai Model kooperatif.
Menurut Sri Anitah W Kooperatif berasal dari kata koperasi yang berarti bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu tujuan (Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris, 2008). Selanjutnya ia menyatakan bahwa dalam kegiatan kooperatif , seseorang mencari keuntungan bagi dirinya sendiri dan menguntungkan pula bagi anggota kelompok lainnya.  Belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa bekerjasama untuk memaksismalkan kegiatan belajarnya sendiri dana juga anggota lainya. Idenya sangat sederhana. Anggota kelas diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok kecil setelah menerima pelajaran dari guru. Kemudian, para siswa itu mengerjakan tugas sampai semua anggota kelompok memahaminya.
Sri Anitah W juga menyatakan bahwa belajar kooperatif atau think pair and share merupakan usaha-usaha kooperatif menghasilkan partisipan-partisipan yang berusaha  saling menguntungkan. Jadi semua kelompok tambahan dari usaha-usaha satu sama lain ( anda menguntungkan saya dan keberhasilan saya menguntungkan anda) pengakuan bahwa semua anggota kelompok  berbagi nasib bersama, pengenalan kinerja seseorang selain disebabkan oleh dirinya sendiri, juga saling membantu dengan teman-temannya.
Ia juga menyatakan bahwa kata kooperatif digunakan apabila memacu anak-anak yang bersikap manis, bersedia berbagi bahan-bahan yang dimiliki. Ini merupakan prilaku sosial yang tepat  dalam suatu lingkungan tertentu, tetapi tidaki berarti anak-anak perlu ambil bagian dalam kegiatan belajar kooperatif. Belajar kooperatif bukan harmonisasi, dan sering melibatkan konflik intelektual. Kegiatan kooperatif dapat dikatakan eksis apabila dua orang  atau lebih bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama.

Prinsip  Utama model think pair and share :
1.   Kesamaan Tujuan
Lebih sama tujuan anak-anak dalam kelompok, kegiatan belajar lebih kooperatif. Pada suatu saat anak-anak tampak kooperatif  apabila bertanya tentang suatu hal yang belum ia ketahui.
2.   Ketergantungan Positif
Seperti yang telah diutarakan diatas bahwa masing-masing siswa saling membutuhkan satu sama lain. Karena yang dimiliki oleh siswa satu belum tentu dimiliki oleh siswa lainnya demikian sebaliknya. Sehingga dikatakan “ anda memberikan yang anda ketahui, saya memberi yang saya ketahui” sehingga terjadilah sharing yaitu saling berbagi satu sama lainnya.
B.  Discussion Method
Ada tiga kalimat bijak yang menjiwai metode ini, yang berbunyi “ Ala bisa  karena biasa, hafal kaji karena diulang, Discussion make perfect “(Anonim).  Belajar dari pengalaman pembelajaran dan kesimpulan bersama pada MGMP terpencil guru-guru Bahasa Inggris SMP di Sumbawa ada beberapa alasan siswa, mengapa mereka sangat lemah dalam keterampilan berbicara (speaking skill), alasan- alasan tersebut diantaranya adalah :
a.         Tidak percaya diri ( unconfident)
b.        Takut berbuat kesalahan atau takut apa yang dikatakkannya tidak benar.
c.         Malu karena tidak biasa menggunakan bahasa inggris.
d.        Tingkat penguasaan kosa kata rendah.Pronunciation, dialek, logat, struktur kalimat yang jauh berbeda dari native  speaker. 
Untuk mengatasi hal-hal seperti ini, penulis mengangkat topic “Discussion Method to increase the capability of students’ speaking”.  Dengan adanya latihan diskusi siswa dapat menggunakan bahasa lisan, dengan berpedoman pada “jangan takut salah karena bahasa inggris bukan bahasa kita, sebab orang asingnya saja mengucapkan bahasa kita (indo) banyak yang salah, tapi kita tidak pernah menyalahkan mereka”

Bersambung ke Penelitian Tindakan Kelas BAB I  BAB II    BAB III    BAB V

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di anggedek (depanjul.blogspot.com)

0 komentar:

Post a Comment

ONLINE